Mencermati Islam di pulau Jawa adalah jasa para wali songo dengan pendekatan budaya. Islam diterima dan diyakini corak Islam yang berkembang hingga saat ini sesuai dengan yang disampaikan para wali. Berbeda dengan keadaan di Timur tengah yang selalu diwarnai konflik dalam perjalanan sejarahnya.
Selanjutnya aliran yang mengkapir-kapirkan orang. Hal ini penting untuk menyoroti aksi teror yang berkembang di Indonesia. Dimanakah letak permasalahannya? Dari pencarian internet adalah pangkal masalah yang dominan terletak pada konflik antara sunni dan syiah. Kalangan sunni dalam arti bergaris keras mengklaim kaum syiah telah keluar dari prinsip Islam. Dan perang Suriah juga diwarnai konflik syiah-sunni. Ini murni persoalan intern Islam, sekelompok kaum muslimin mengkapirkan kaum muslimin syiah sementara sekelompok kaum muslimin lainnya tidak mengkapirkannya.
Bagaimana mengartikan kafir dengan sebenarnya. Kafir adalah serapan dari bahasa Arab, diserap menjadi kafir atau kapir tanpa berubah kata. Keparat kemungkinan morfnya dari kapir seperti dalam contoh kalimat, aparat yang keparat. Arti sebenarnya adalah mutlak semasa rasulullah termasuk teks atau nas alQuranulKarim. Tetapi dalam perjalanan waktu artinya menjadi bias di semua bangsa-bangsa. Ini harus menjadi perhatian penting jika peduli dengan permasalahan. Ilmu bahasa harus menengarai hal ini. Dari kalangan muslim dunia, mereka menyerap kata dan mengartikannya, ini adalah fakta yang harus diterima. Maka ulama fikih dan ulama tafsir menjadi penting, bagaimana mungkin mengabaikan mereka.
Merujuk pada kisah nabi Adam as bahwa Iblis itu beriman dan juga kapir, dalam arti mengakui keesaan Tuhan tetapi menolak perintahNya. Jika kamu merasa keturunan monyet atau menerima teori Darwin maka itu dosamu.
Periode Rasulullah saw adalah 20 April 570 – 8 Juni 632 M. Silsilah leluhurnya adalah Abdullah bin AbdulMutthalib bin Hasyim bin AbdulManaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihir (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrika bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Udad bin alMuqowwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail as bin Ibrahim as bin Tarih bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfaksyad bin Sam bin Nuh as bin Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits as bin Adam as. Silsilah ini penting karena pewaris Ka’bah. Pesan keesaan Tuhan dari nabi Ibrahim as kepada umat manusia dengan mendirikan ka’bah atas perintah Tuhan. Pesan menjadi bias dan selanjutnya berubah menjadi pemujaan 360 berhala. Hal ini menjadi pengertian yang hak mengenai iman dan kapir dimasa Rasulullah. Sampai disini jelas, tegas, sangat signifikan. Dari sini pangkalnya Islam. Dari Nabi seorang hingga berusia 40 tahun mendapat wahyu, diangkat menjadi rasul. Orang yang pertama menyambut Islam adalah Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib. Dari sini kita harus fair bicara soal Islam, seolah-olah bicara soal Islam itu haram. Kemudian dimana letak masalahnya.
Letak permasalahannya adalah orang awam, mereka tidak mengetahui sama sekali. Dan kehidupan adalah bersifat resycle, terus berputar, kelahiran demi kelahiran menuntut pemahaman. Jika tidak ada sumbernya lalu darimana pemahaman mereka. Maka doktrin negatif bisa ditelan mentah seakan-akan ini kebenaran yang nyata. Dalam hal ini adalah pelaku bom teroris, walau segelintir orang saja tetapi kenapa bisa berkembang di Indonesia sejak tahun 2000. Coba diingat kapan terjadinya ledakan bom pertama kali di Indonesia. Adalah pada 24 Desember 2000 di jalan ters Jakara, Bandung. Saya tahu betul bunyi ledakan tersebut pukul lima sore. Sementara hingga kini terus berlanjut sampai penemuan bom di Bekasi. Apa yang saya pikirkan ketika menjelang aksi demo 212, adalah aksi teror bom di kerumunan orang sebagai sabotase.
Sejak 2000 adalah jaringan Jamaah Islamiyah dan peristiwa terakhir yaitu bom bekasi yang rencananya diarahkan ke Istana Negara, ini adalah perkara serius. Dalam hal ini penulis bukan sok tahu atau mengetahui banyak hal tentang ini, tetapi ini harus menjadi perhatian. Ini termasuk persoalan lintas agama. Apakah kamu menghendaki gereja-gereja di bom di kemudian hari. Tentu saya tidak menghendaki dan tidak membenarkan perbuatan itu. Perbuatan ini menyudutkan kaum muslimin Indonesia.
Kira-kira apa yang menengarai perbuatan tersebut? Mungkin ideologi yaitu aliran paham Wahabi. Blog NU membahas tentang ini. NU berdiri pada 31 Januari 1926. Berpangkal pada pergerakan nasional 1908 maka semangat kebangsaan tumbuh menyebar di semua kalangan hingga berdiri Nahdatul Wathon pada 1916, kemudian berdiri Nahdatul Fikri pada 1918, kemudian menguatkan ikatan dari semua unsur menjadi Nahdatul Ulama yang kemudian menjadi bagian pembentukan national state.
Blog NU menerangkan bahwa semua persoalan berpangkal dari gerakan zionisme dan runtuhnya kekhalifahan Islam di Turki pada 3 Maret 1924 dan terpecahnya bangsa Arab menjadi negara-negara. Termasuk sistem yang diadopsi, khilafah islamiah menjadi demokrasi nasional. Kemudian berdiri Ikhwanul Muslimin di Mesir pada 1928. Simbol persatuan umat Islam, semua umat Islam dari aliran apa pun baik syiah maupun sunni termasuk aliran paham Wahabi. Perlawanan bangsa Arab sehingga menyerukan jihad. Peperangan demi peperangan terjadi di kawasan Timur tengah hingga sekarang.
Saya tidak kuasa melanjutkan tulisan ini karena persoalan prinsip, jika gegabah bisa terjerat hukum. Cukup institusi Polri saja dan TNI sebagai benteng negara. Blog NU membuka mata saya sehingga mengerti letak persoalannya. Ini persoalan Internasional dan dunia arab sedang berperang maka kata jihad berlaku bagi mereka bangsa Arab yang menerapkan jihad. Indonesia dan Asia tenggara terkena imbasnya. Jihad, mati sahid dan masuk surga menjadi dalil bagi pelaku teror bom, ini soal ideologi yang berkembang di sana kemudian diserap sekelompok orang.